Pengertian dan cara kerja rangkaian decorder

 

Disusun oleh :

Intan Permata X Multimedia SMKN 2 Turen 



1.      Pengertian dan Fungsi


IC Decoder 74LS48
Decoder adalah suatu rangkaian logika yang 
berfungsi untuk mengkonversikan kode yang 
kurang dikenal manusia kedalam kode yang 
lebih dikenal manusia. Pengertian Decoder adalah 
alat yang di gunakan untuk 
dapat mengembalikan proses encoding 
sehingga kita dapat melihat 
atau menerima informasi aslinya. 
Pengertian Decoder juga dapat di artikan 
sebagai rangkaian logika yang di tugaskan 
untuk menerima input input biner dan 
mengaktifkan salah satu outputnya sesuai 
dengan urutan biner tersebut. Rangkaian 
dekoder mempunyai sifat yang 
berkebalikan dengan enkoder yaitu merubah 
kode biner menjadi sinyal diskrit.

Fungsi Decoder adalah untuk memudahkan kita 
dalam menyalakan seven segmen. Itu lah 
sebabnya kita menggunakan decoder agar 
dapat dengan cepat menyalakan seven segmen. 
Output dari decoder maksimum adalah 2n. Jadi 
dapat kita bentuk n-to-2n decoder. Jika kita 
ingin merangkaian decoder dapat kita buat 
dengan 3-to-8 decoder menggunakan 2-to-4 
decoder. Sehingga kita dapat membuat 4-to-16 
decoder dengan menggunakan dua buah 
3-to-8 decoder.

Beberapa rangkaian decoder yang sering kita 
jumpai saat ini adalah decoder jenis 3 x 8 (3 bit 
input dan 8 output line), decoder jenis 4 x 16, 
decoder jenis BCD to Decimal (4 bit input dan 10 
output line) dan decoder jenis BCD to 7 segmen 
(4 bit input dan 8 output line). Khusus 
untuk pengertian decoder jenis BCD to 7 
segmen mempunyai prinsip kerja yang 
berbeda dengan decoder decoder lainnya, di 
mana kombinasi setiap inputnya dapat 
mengaktifkan beberapa output linenya.

2.      Blog Diagram Rangkaian Decoder
  • Decoder 2 to 4
 
  • Decoder 3 to 8 (Biner to Octal Decoder)
 
  • Decoder 4 to 10 (BCD to Decimal Encoder)



Rangkaian Dekoder BCD ke desimal ditunjukan 
pada gambar diatas. Unsur informasi dalam hal 
ini adalah sepuluh angka desimal yang diwakili 
oleh sandi BCD. Masing-masing keluarannya 
sama dengan 1 hanya bila variabel 
masukannya membentuk suatu kondisi bit yang 
sesuai dengan angka desimal yang diwakili oleh 
sandi BCD itu. Tabel D2 menunjukkan 
hubungan masukan dan keluaran dekoder 
tersebut. Hanya sepuluh kombinasi masukan 
pertama yang berlaku untuk penentuan sandi 
itu, enam berikutnya tidak digunakan dan 
menurut definisi, merupakan keadaan tak acuh. 
Jelas keadaan tak acuh itu pada perencanaannya digunakan untuk menyederhanakan 
fungsi keluarannya, jika tidak setiap gerbang 
akan memerlukan empat masukan. 
Untuk kelengkapan analisis tabel D2 
memberikan semua keluaran termasuk 
enam kombinasi yang tidak terpakai dalam sandi 
BCD itu; tetapi jelas keenam kombinasi tersebut 
tidak mempunyai arti apa-apa dalam rangkaian itu.

3.      Rangkaian Gerbang Logika Decoder

  • Decoder 2 to 4
 
  • Decoder 3 to 8 (Biner to Octal Decoder)
 
  • Decoder 4 to 10 (BCD to Decimal Decoder)
  



4.      Tabel Kebenaran Rangkaian
  • Tabel kebenaran decoder 2 to 4

  • Tabel kebenaran decoder 3 to 8 (Biner to Octal Decoder)

  • Tabel kebenaran decoder 4 to 10 (BCD to Decimal Decoder)



5.      IC yang digunakan
Dekoder dapat dibentuk dari susunan gerbang 
logika dasar atau menggunakan IC dekoder yang 
telah ada dipasaran seperti 74LS48, 74LS154, 
74LS138, 74LS155 dan sebagainya.


74LS48

Konfigurasi Pin IC
  • Jalur input data BCD, pin input ini terdiri dari 4 line input yang mewakili 4 bit data BCD dengan sebutan jalur input A, B, C dan D.
  • Jalur output 7 segmen, pin output ini berfungsi untuk mendistribusikan data pengkodean ke penampil 7 segmen. Pin output dekoder BCD ke 7 segmen ini ada 7 pin yang masing-masing diberi nama a, b, c, d, e, f dan g.
  • Jalur LT (Lamp Test) yang berfunsi untuk menyalakan semua led pada penampil 7 segmen, jalur LT akan aktif pad saat diberikan logika LOW pad jalut LT tersebut.
  • Jalur RBI (Riple Blanking Input) yang berfungsi untuk menahan sinyal input (disable input), jalur RBI akan aktif bila diberikan logika LOW.
  • Jalur RBO (Riple blanking Output) yang berfungsi untuk menahan data output ke penampil 7 segmen (disable output), jalur RBO ini akan aktif pada sat diberikan logika LOW.

source : 

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://miftah18arifin.blogspot.com/2015/12/digital-decoder.html%3Fm%3D1&ved=2ahUKEwj0rMCqtIHuAhWHdn0KHUCbDVYQFjAFegQIAxAE&usg=AOvVaw2L1bSw4kGljU94ZsSPDHAr

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian dan cara kerja demultiplexer